EAW | Yang Ada Yaa Ini

Sekitar hari kamis malam, saya ngobrol via skype dengan keluarga di rumah. Sambil ngobrol macem2 hal dan ngobrolin apa aja. Ibu ngomong ke saya kalau Bapak tolong dicarikan baju batik lengan panjang yang merknya DH yang dulu pernah saya bawa untuk Bapak saat lebaran.

Siang ini pulang dari berputar2 di beberapa sekolah, saya mampir dulu ke kampus. Makan di warung dan segera kembali ke kosan. Saya jadi teringat film the social network, yang menceritakan tentang bagaimana Mark Zuckerberg membangun facebook, sebuah situs jejaring sosial yang paling terkenal dan paling banyak digunakan oleh banyak orang sejagat.

Kamis kemarin, aku belum sampai hati menulis lagi di blog ini. Tak sepadat jadwal hari-hari sebelumnya. Kali ini aku hanya akan datang ke sekolah enam, sebelumnya memang sudah pernah kesana. Kira2 sudah lebih dari empat kali. Kedatangan pertama, kedua, ketiga, sepertinya bolak balik nanya kabar surat izin. Kedatangan berikutnya untuk menemui guru yang bersangkutan.

Sore menjelang malam, sepulang dari warung makan bersama teman2 kosan+1. Saya melihat jam tangan yang biasanya saya gunakan di lengan kiri tak menunjukkan waktu yang sesuai. Saya dekati dan lihat lebih jeli, ouu memang sudah tak berdetak lagi. Segera saya berganti pakain, ngacir ke tempat servis jam yang letaknya tak terlalu jauh. Ngacirnya tentu pakai motor ya, biar gak jauh juga bisa bikin cape kalau modal dengkul.

Kabar kalau dosen pembimbing pertama saya sedang ada agenda ke Jerman, disusul dengan hari rabu ada libur masal (=libur nasional) satu muharam, tahun baru hijriyah. Menggencet say auntuk segera merapikan draft proposal, tuk hari ini saya serahkan ke dosen pembimbing dua yang semalam sudah saya SMS dan di balas pagi hari.

Beberapa hari di minggu kemarin dan minggu ini, saya mulai sulit mendapatkan sumber air minum. Sehari2 saya dan teman2 kosan minum dari galon Aqua, tidak terlalu sulit sebelum musim kemaru datang. Kami cukup SMS, galon pun langsung datang. Minggu kemarin saya kehabisan air minum, saya coba SMS ke dua layanan pesan antar ternyata dua2nya kosong.

Kemarin hari senin pagi mulai jam 9 saya berangkat dari kosan langsung menuju sekolah3, memasuki sekolah tiga saya segera mencari papan tulisan ruang guru. Berjalan di lorong teras sekolah, mulai ruang administrasi, kepala sekolah, bk, dan akhirnya ada ruang guru. Tengok kanan kiri, banyak bener pintunya. Ya ada tiga pintu, dan saya berada dipintu kedua, ditengah2 dua pintu lainnya. Tanpa pikir panjang, tarik aja deh langsung tu pintu, hhaa...ternyata tak ada respon..hhhaa...

Kecenderungan pada sesuatu yang saya kerjakan lebih berpusat pada proses. Saya baru-baru ini tahu, kalau saya sepertinya lebih fokus kesitu. Informasi ini saya dapat dari beberapa sumber yang saya baca. Huh...lalu kenapa dengan proses? atau kenapa dengan hasil? Dua2nya tentu memiliki porsi kepentingannya sendiri. Dan hari ini harus saya perhatikan ini, supaya tidak terus2an saya kejebak pada proses.

Tentu sangat bersyukur kami masih diberikan nikmat untuk bisa merasakan lebaran bersama2. Sebenernya suasananya sama dengan lebaran yang sudah-sudah. Saling kunjung mengunjungi saudara yang lain, salam-salaman, dan bercerita panjang lebar. Selebar-lebarnya. Main ke rumah tetangga-tetangga, nyicipin kue satu satu. hhaa

Tadi pagi jam 9 saya berangkat dari kosan ke sekolah delapan, tak lupa pinjem motor ke temen kosan. Mumpung temen saya yang juga adek tingkat saya sedang nggak pakai itu motor. Sebelum berangkat ambil kunci ambil stnk biar kagak kena tilang. Ops. tak lupa mandi dulu yah. nyetrika baju, pakai celana kemarin, hhaaa....mumpung masih rapi juga kemarin, gak kotor2 amat. hhee

Memasuki akhir semester dua, diminta prodi untuk segera setor judul penelitian. Yahh, bingung deh tuh. Gak cuma saya saja yang bingung, teman-teman, bapak-bapak, emak-emak juga bingung tujuh keliling. Mikirin judul apa yang sekiranya cocok, mudah, dan cepat. hhaaa...Klo bisa cari yang enak kenapa dipersulit. Moto lama yang belum juga kadaluarsa.

Nasional interest alias "kepentingan nasional" yang dimiliki tiap negara tentu berbeda-beda. Secara garis yang tidak terlalu besar, mereka selalu mengedepankan kepentingan perut. Ya, semua negara butuh makan rakyatnya. Semua berupaya memenuhi kebutuhan negaranya masing-masing. Tak terkecuali negara tercinta kita, Indonesia.

Negara yang telah mendapatkan kemerdekaan, ntah diberi atau dengan perjuangan maka harus mendapatkan pengakuan dari negara2 lain. Setelah pengakuan didapat, maka perlu dijalin hubunga diplomatik. Saya tidak begitu dalam mengerti tentang bahasan diplomatik, hhee...yang saya garisa bawahi mengenai padangan satu negara dengan negara lainnya.

Saat menulis blog tentu ada saja gaya bahasa yang digunakan, dan tentunya selalu berbeda2 tiap orang. Sangat beragam cara untuk menuliskan ceritanya. Ngeblog ini kan bercerita, bagi saya yaa...Cerita yang kita lalui, beberapa saat lalu atau sudah berlalu bertahun2 lalu dan kemudian ingat lalu seperti menarik untuk ditulis,

Ya, tiba-tiba saja jadi nge-blak. Alias goblog mendadak, saat kurang fokus dan tiba-tiba dimintai tolong. Aish..alamak...goblognya, ketika sepulang acara greet n meet dari hotel Lor in Syariah. Ehh, tiba2 dmintai tolong teman untuk mengambil motornya yang lagi diserpis di dealer motor. Ehh...ntah karena saya tergesa2, teman saya ini hanya menitipkan sebuah voucher dan uang 200rb untuk mebyara.

Beberapa hari kebelakang saya sudah mutar-mutar SKA untuk memasukkan surat izin ke delapan sekolah, done! smuanya sudah saya masukkan surat. Walaupun kadang ada satu sekolah harus saya masukkan lagi karena suratnya hilang, hufftt....lalu ke Dikpora untuk minta cap lagi, baru masukkan ke sekolah terakhir itu.

Apapun keadaan kita, sudah seharusnya dan sepantasnya kita syukuri, Seolah kita mengatkan apda diri ini, hei kalian semua organ tubuh dan perasaan, nikmati saja apa yang sudah ada. Lalu gunakan sebaik dan sebenar2nya agar kita semua mendapat manfaat lebih dari semua ini, dari semua yang sudah ada. Ayoo kita nikmati, tidak perlu mengeluh terus-terusan. Mengeluh seperlunya saja. itu sudah cukup!

Nasi cukup sering kita makan, bisa jadi tiap kita makan pagi, siang, dna malam selalu berjumpa nasi. Saya pun demikian, sama dengan kebanyakan orang. Saya benar-benar ketagihan dengan nasi, tanpa nasi serasa belum kenyang dna belum makan.

Banyak sudah tuh korban artikel sesat, tulisan yang isinya hanya opini. Lebih menyakinkan lagi ketika ditambahakan dengan kata-kata ilmiah yang oleh orang awam seringkali kurang dimengerti. Namun, sangat cepat diterima hanya dengan membaca satu artikel saja. Tanpa mencari informasi lainnya, lalu kemudian membagikannya di halaman sosial media.

Siang ini saya baru pulang dari kantor dikpora (dinas pendidikan pemuda dan olahraga) tuk ambil nilai UN SMA Negeri tahun 2014/2015 se-SKA. Sebelum mendapatkan surat izin dan daftar nilai, saya harus mengikuti alur birokrasi yang telah ditentukan. Awalnya saya buat surat hanya utnuk Dikpora saja, yaa saat itu surat dengan perihal observasi penelitian dari fakultas ditujukan untuk Dikpora ternyata kurang pas. Sebab sebelum surat meluncur ke Dikpora, harus melalui beberapa pintu birokrasi seperti Kesbangpol dan Bappeda. Ada dua pintu yang harus dilalui, dan keduanya berada di belakang Balaikota.

Semenjak revisi draft ini saya mulai banyak baca-baca buku lagi, hhe...wahh bener2 deh..banyak bener bukunya yg harus dicari, dibeli, dan dibaca..Atau hanya sekedar pinjam di perpus lalu baca, tapi masih urang puas kalau pinjam. Karena ditentukan waktu pulangnya, hmmm....klo gk dipulangin yaa kena denda deh, hhee

Hari ini akan saya coba tulis cerita tentang orang-orang disekitar saya, dengan sebuah narasi dan istilah-istilah aneh. Bahkan saya sendiri saja masih agak aneh nyebutnya, bahasa-bahasa campuran. Sebuah cerita tentang kebaikan hati mereka berdua, dua-duanya juga cewek pula. Sama-sama baik juga, baik sam-sama hhee....

Menjelang ramadhan, saya jadi teringat dengan materi kultum yang saya bawakan di depan mimbar masjid pada ramadhan tahun lalu (2014). Masjid dimana dulunya saya mengaji dan menimba ilmu bersama teman-teman, kini giliran saya untuk berdiri di depan menyampaikan sebuah rangkaian kata dan kalimat yang disebut kultum (kuliah tujuh menit).

Tiap-tiap keputusan ada harga yang harus dibayar, terlebih keputusan yang salah! harganya akan terlampau mahal. Mahal tidak selalu berurusan dengan uang dan uang. Akan dibayar dengan kegelisahan, penyesalan, kegalauan...banyak yang akan kita rasakan.

Jadi sedih, belum banyak yang bisa saya berikan untuk ikut membangun desa tercinta. Kampung halamanku, tempatku lahir dan tumbuh besar. Sebagai anak muda, tentu saya juga ingin ikut berkontribusi untuk membangun dari desa hingga negara.

Ini hanya sebuah asumsi pribadi saja, hhee..asumsi mahasiswa yang ilmunya masih cetek...hhee....Sebagai mahasiswa disiplin ilmu: pendidikan. Saya melihat penelitian yang dihasilkan belum banyak yang mampu memberi sumbangsih nyata, ntah saya yang kurang informasi? Atau memang begitu faktanya!

Baru lihat sekilas aja sudah bilang cinta, whaatt? Belum juga kenalan sudah ngomong kalau "aku sayang dia" hhaaa.. Waduh, kenapa coba bisa begini? baca posting Kenapa cewek kelihatan menarik ?  nanti kita akan tau kenapa begitu mudahnya mengobral kata cinta, yaa saya sebut ngobral ente gan!

Siang ini dengan suasana yag rada ngantuk karena tidurnya kepagian, hhee... Saya akan coba memposting tulisan seputar dunia cewek. Yaaa...dunia kaum hawa yang satu ini memang kalau dibuat bahan tulisan dan ngobrol nggak akan ada habisnya. Wuuh..Apalagi kalau topik ini dibahas untuk bahan obrolan para cowok. hhaa....

Judul pun sudah di ACC, hhee...tapi proposal masih juga muter2, hhaa...kumat deh penyakitnya klo dah diujung2...tapi tenang semua masih terkendali. yaa malesnya masih terkendali, bukan males juga sebenarnya.

Berbagi akan menjadi menyenangkan kalau kita punya sesuatu yang secara berkali dibagikan kepada banyak orang, tidak berhenti disitu. Urusan ikhlas dalam berbagi itu nanti, biar saja Tuhan yang menilai kita ikhlas atau tidaknya.

Antara ngomong dan nulis, paling enak memang ngomong. Cuma cuap-cuap, semua orang bisa melakukannya. Ngomong pun juga kagak sembarangan, selalu ada pembeda ketika kita berbicara dengan orang yang berbeda. Nah, kenapa menulis lebih sulit daripada berbicara. Karena menulis perlu memikirkan apa yang akan ia tulis, walaupun kadang saya juga kagak mikir terlalu lama, hhee...tulis-tulis aja deh... maklum masih newbie dalam dunia perwesitetan, woww...

Lagi belajar blogging, pakai blog yang kagak terkenal. Emang kagak diterkenalin, biar dateng organik aja deh. Konten blognya pun juga cuma kegiatan sehari-hari aja, apa yang kelintas dipikiran tulis, yang kagak kelintas ya gak ditulis.

Semester dua sudah selesai, dan nilai pun sudah keluar..wah-wah..berdetak-detak nih jantung menunggu nasib nilai...Setelah bayar SPP, dapat kode, lalu login siakad..eng-ing eng..wah2..nilainya belum keluar dua..

Asik punya gitar baru, setelah motong uang kiriman, hhaaa....tekad buat belajar gitar dari dulu baru kesampean sekarang beberapa hari ini dengan punya gitar baru. Wah..wah..tidak ada yang terlambat broo...

Sedih yah...blum jg bisa maen adsense, giliran buat web yang gtu2. eh ternyata tema serupa dia punya kunjungan banyak bnget, ribuan, puluh riubuarn per hari..sedang punyaku cuma berapa biji...sudah berbulan-bulan juga masih begitu-begitu aja...tapi beberapa hari ini kunjungan terus meningkat..

Menjaga pikiran untuk tetap dan terus fokus pada suatu hal ternyata tidak mudah, ada ada saja yang terlintas dibenak ini. Jadi bingung mau pilih ini, mau pilih itu.