Kesetaraan Antar Negara
Negara yang telah mendapatkan kemerdekaan, ntah diberi atau dengan perjuangan maka harus mendapatkan pengakuan dari negara2 lain. Setelah pengakuan didapat, maka perlu dijalin hubunga diplomatik. Saya tidak begitu dalam mengerti tentang bahasan diplomatik, hhee...yang saya garisa bawahi mengenai padangan satu negara dengan negara lainnya.
Adakah satu negara memandang dirinya lebih super power dibanding yang lain, saya yakin tentu ada. Hingga ia mampu mempengaruhi kebijakan dan menekan negara2 tertentu. Kalau sudah begitu, seperti tidak ada lagi kesetaraan. Alias omong kosong, hanya di media dan bahasa2 diplomatis saja terucap. Begitu di belakang, ada negara lain yang mampu menekan maka kesetaraan itu sudah terkikis. Yaa..tidak semua dicampuri tentunya, hanya pada pos-pos tertentu yang sekiranya punya manfaat untuk negara super power tadi. Bisalah dikatakan untuk alasan lobi2, mereka memberi kesempatan negara yang tidak setara tadi untuk ambil keputusan sendiri.
Tiap negara tentu akan selalu menggaungkan bahwa negara mereka hebat, akan mencari celah2 dari negara lain. Hanya bahasan di dalam intern mereka, bukan konsumsi publik. Cukup para pejabat petinggi negara yang tahu. Bahwa negaraku tentu lebih dari yang lain, jangan terlalu buta 'lebih' jg hhee...
Ada juga negara yang memang suka rela dijadikan boneka negara lain, dijadikan mata2 untuk memantau negara tetangganya. Yahhh...begitulah. Hhhaa...Konsep kesetaraan antar negara juga bisa kita pakai dala kehidupan sehari2, kesetaraan antar keluarga, antar pribadi, dan lain-lain. Kesetaraan antar teman dan sahabat juga bisa. Bisa juga satu negara sengaja memanfaatkan dan negara lainnya terasa dimanfaatkan. Hmmm....tinggal hebat2an perasaannya aja tuh negara alias Baper (Bawa2 perasaan) hhaa...bawa perasaan kalau negaranya cuma dimanfaatin atau kagak, atau ikhlas. hhee...tapi ikhlas ada batasnya.
TUH, kalau levelnya negara maka perlu ada kekuatan yang dimiliki. Daya tawar yang besar, yang mampu menahan laju kesewenang2an. Apa? maka militer adalah jawabannya!
Adakah satu negara memandang dirinya lebih super power dibanding yang lain, saya yakin tentu ada. Hingga ia mampu mempengaruhi kebijakan dan menekan negara2 tertentu. Kalau sudah begitu, seperti tidak ada lagi kesetaraan. Alias omong kosong, hanya di media dan bahasa2 diplomatis saja terucap. Begitu di belakang, ada negara lain yang mampu menekan maka kesetaraan itu sudah terkikis. Yaa..tidak semua dicampuri tentunya, hanya pada pos-pos tertentu yang sekiranya punya manfaat untuk negara super power tadi. Bisalah dikatakan untuk alasan lobi2, mereka memberi kesempatan negara yang tidak setara tadi untuk ambil keputusan sendiri.
Tiap negara tentu akan selalu menggaungkan bahwa negara mereka hebat, akan mencari celah2 dari negara lain. Hanya bahasan di dalam intern mereka, bukan konsumsi publik. Cukup para pejabat petinggi negara yang tahu. Bahwa negaraku tentu lebih dari yang lain, jangan terlalu buta 'lebih' jg hhee...
Ada juga negara yang memang suka rela dijadikan boneka negara lain, dijadikan mata2 untuk memantau negara tetangganya. Yahhh...begitulah. Hhhaa...Konsep kesetaraan antar negara juga bisa kita pakai dala kehidupan sehari2, kesetaraan antar keluarga, antar pribadi, dan lain-lain. Kesetaraan antar teman dan sahabat juga bisa. Bisa juga satu negara sengaja memanfaatkan dan negara lainnya terasa dimanfaatkan. Hmmm....tinggal hebat2an perasaannya aja tuh negara alias Baper (Bawa2 perasaan) hhaa...bawa perasaan kalau negaranya cuma dimanfaatin atau kagak, atau ikhlas. hhee...tapi ikhlas ada batasnya.
TUH, kalau levelnya negara maka perlu ada kekuatan yang dimiliki. Daya tawar yang besar, yang mampu menahan laju kesewenang2an. Apa? maka militer adalah jawabannya!
Komentar
Posting Komentar