Mari Terus Bersyukur
Apapun keadaan kita, sudah seharusnya dan sepantasnya kita syukuri, Seolah kita mengatkan apda diri ini, hei kalian semua organ tubuh dan perasaan, nikmati saja apa yang sudah ada. Lalu gunakan sebaik dan sebenar2nya agar kita semua mendapat manfaat lebih dari semua ini, dari semua yang sudah ada. Ayoo kita nikmati, tidak perlu mengeluh terus-terusan. Mengeluh seperlunya saja. itu sudah cukup!
Beberapa hari ini, dimulai dari minggu2 yang lalu. Saya sudah muter2 disemua SMA Negeri dari 1 sampai 8 di kota SKA. Hari ini yg bikin terenyuh, saat ke skolah 4 yang letaknya di depan manahan. Saya ke guru jaga, lalu diarahkan untuk bertemu bagian humas. Bertemulah saya dengan beliau, lalu saya dipersilakan untuk ke ruangan. Saat itu beliau juga sedang menjalankan tugasnya, ntah apa detailnya saya kurang tahu. Yang apsti dari percakapan sepintas yg saya dengar antara beliau dengan seorang siswa perempuan mengenai keadaan keluarga dan orang tua serta kehidupan sehari2.
Begitu sederhananya kehidupan anak itu, bahkan sangat sederhana. Atau mungkin dalam keadaan yang kurang beruntung. Saat ditanya pekerjaan ayah dan ibunya yang belum tentu lalu tempat tinggal yang masih ditempat kakeknya (kalau tidak salah dengar, di rumah ayah dari ayahnya). Lalu, dengan memelihara ayam dan menjual telurnya. Hanya itu yang saya dengar, karena setelah itu beliau dan siswa tadi segera keluar untuk menuju ruangan lain. Lalu saya juga pamit untuk keluar setelah mendapat nomor hp guru yang bersangkutan.
Rasanya begitu sedih, sebab kadang saya merasa selalu kurang dengan hidup yang sekarang. Nyatanya, masiha da yang lebih kekurangan dari saya. Ini hanya sebagian kecil yang kebetulan saya jumpai karena tentu Tuhan telah mengaturnya, agar saya dapat menulisnya di blog ini.
Tentu lebih banyak lagi siswa sekolah yang hidup dalam keterbatasan, hidup dalam kekurangan, dan harus berjuangan untuk menggapai mimpinya. Akar masalah inilah yang harus diperhatikan oleh para pengambil kebijakan, baik pemerintah daerah dan pusat.
Pendidikan, kesehatan, keamanan, harus dipenuhi berbarengan.Tanpa pula mengabaikan sektor lain, tidak mudah tentunya harus membagi dana yang terbatas.
Sudah seharusnya pendidikan wajib belajar 12 tahun didorong pemerintah dengan menggratiskan biaya pendidikan. Akan lebih baik lagi, bila ditambah dengan keperluan sekolah dan biaya hidup disekolah seperti menyediakan makan siang, dan jajanan sehat. hmm..biar seperti di negara2 maju yahh....
Bersyukur, dengan begitu kita bisa menahan nafsu2 yang kurang baik...dan menhindari gengsi2an yang arahnya ke negatif.
Beberapa hari ini, dimulai dari minggu2 yang lalu. Saya sudah muter2 disemua SMA Negeri dari 1 sampai 8 di kota SKA. Hari ini yg bikin terenyuh, saat ke skolah 4 yang letaknya di depan manahan. Saya ke guru jaga, lalu diarahkan untuk bertemu bagian humas. Bertemulah saya dengan beliau, lalu saya dipersilakan untuk ke ruangan. Saat itu beliau juga sedang menjalankan tugasnya, ntah apa detailnya saya kurang tahu. Yang apsti dari percakapan sepintas yg saya dengar antara beliau dengan seorang siswa perempuan mengenai keadaan keluarga dan orang tua serta kehidupan sehari2.
Begitu sederhananya kehidupan anak itu, bahkan sangat sederhana. Atau mungkin dalam keadaan yang kurang beruntung. Saat ditanya pekerjaan ayah dan ibunya yang belum tentu lalu tempat tinggal yang masih ditempat kakeknya (kalau tidak salah dengar, di rumah ayah dari ayahnya). Lalu, dengan memelihara ayam dan menjual telurnya. Hanya itu yang saya dengar, karena setelah itu beliau dan siswa tadi segera keluar untuk menuju ruangan lain. Lalu saya juga pamit untuk keluar setelah mendapat nomor hp guru yang bersangkutan.
Rasanya begitu sedih, sebab kadang saya merasa selalu kurang dengan hidup yang sekarang. Nyatanya, masiha da yang lebih kekurangan dari saya. Ini hanya sebagian kecil yang kebetulan saya jumpai karena tentu Tuhan telah mengaturnya, agar saya dapat menulisnya di blog ini.
Tentu lebih banyak lagi siswa sekolah yang hidup dalam keterbatasan, hidup dalam kekurangan, dan harus berjuangan untuk menggapai mimpinya. Akar masalah inilah yang harus diperhatikan oleh para pengambil kebijakan, baik pemerintah daerah dan pusat.
Pendidikan, kesehatan, keamanan, harus dipenuhi berbarengan.Tanpa pula mengabaikan sektor lain, tidak mudah tentunya harus membagi dana yang terbatas.
Sudah seharusnya pendidikan wajib belajar 12 tahun didorong pemerintah dengan menggratiskan biaya pendidikan. Akan lebih baik lagi, bila ditambah dengan keperluan sekolah dan biaya hidup disekolah seperti menyediakan makan siang, dan jajanan sehat. hmm..biar seperti di negara2 maju yahh....
Bersyukur, dengan begitu kita bisa menahan nafsu2 yang kurang baik...dan menhindari gengsi2an yang arahnya ke negatif.
Komentar
Posting Komentar