Kultum: Bersyukur Menjadi Muslim Indonesia

Menjelang ramadhan, saya jadi teringat dengan materi kultum yang saya bawakan di depan mimbar masjid pada ramadhan tahun lalu (2014). Masjid dimana dulunya saya mengaji dan menimba ilmu bersama teman-teman, kini giliran saya untuk berdiri di depan menyampaikan sebuah rangkaian kata dan kalimat yang disebut kultum (kuliah tujuh menit).

Materi kultum ini saya rangkai dari berbagai sumber. Saya ingin berbagi materi kultum ini, semoga dapat bermanfaat.
==================+++==================

Bersyukur Menjadi Muslim Indonesia

---mukadimah sesuai selera---

Puji syukur kepada Allah dan doa salawaat serta doa keselamatan kepada rasulullah junjungan dan pembimbing kita, Nabi Muhammad SAW
Bapak, Ibu, Adik-adik, jamaah sholat isya..trawih..dan insya alloh witir yg berbahagia

Bulan ramadhan tahun ini, kita muslim Indonesia mempunyai dua hajatan besar yg jarang terjadi secara bersamaan. Yg pertama, tgl 9 juli kemarin yaitu pemilihan presiden, dan yang kedua, hari kemenangan Idul Fitri nanti.

Alhamdulillah, hajatan yg pertama pilpres kemarin berjalan baik dan lancar terutama di kampung kita. Tentu ini harus kita syukuri, karena apa pun nanti hasilnya, yg akan diumumkan tgl 22 Juli kita harus terima dengan ikhlas dan lapang dada.

Berbicara mengenai bersyukur tidak akan lepas dari nikmat yang telah kita terima, nikmat dalam arti segala macam kebahagiaan, kebaikan, anugerah Allah yang bermanfaat bagi kita. Umat Muslim Indonesia wajib bersyukur atas situasi dan kondisi negeri ini yang aman sehingga dapat melaksanakan rangkaian ibadah ramadhan dengan tenang, insya alloh sampai ke hari kemenangan Idul Fitri. Aamiin...

Situasi yg aman seperti ini tidak tercipta begitu saja, walaupun masih ada masalah-masalah yang tetap bermunculan. Namun secara umum, kita masih dalam kondisi yang aman terkendali. Kondisi yang tercipta karena peran serta masyarakat dan pemerintah untuk menjaga.
Jamaah yg berbahagia...perlu kita ketahui bahwa..
Allah menggambarkan dalam firmannya, bagaimana kalau seandainya manusia tidak mau bersyukur akan nikmat Allah, surah An Nahl ayat 112-113, yang artinya:
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian, kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”

Ayat tadi menggambarkan ketika masyarakat di suatu negeri sudah lupa untuk bersyukur, sehingga diberikanlah berbagai cobaan dan musibah untuk mengingatkan kembali agar selalu bersyukur kepada Allah.

Situasi dan kondisi yang aman di negeri kita “Indonesia” tidak dapat ‘dinikmati’ umat Muslim di sejumlah negara seperti Thailand, Myanmar, Mesir, Suriah, Irak, dan Palestina,”. Umat Islam di negara tersebut tidak dapat melaksanakan rangkaian ibadah ramadhan dengan tenang karena negaranya sedang dalam situasi dan kondisi tidak aman.

Hal itu disebabkan masih terjadi kerusuhan atau konflik kepentingan dan perebutan kekuasaan yang berkepanjangan. Sebagai saudara sesama Muslim, kita muslim Indonesia diharapkan ikut mendoakan mereka yang sedang menerima cobaan dari Allah SWT agar tetap berada dalam iman dan kesabaran. Semoga Allah SWT segera memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang mereka hadapi. Aamiin...

Dengan kondisi negara seperti itu, mereka tidak bisa menjalankan ramadhan dengan nikmat dan tenang seperti di Indonesia, bahkan saat makan sahur pun kita bisa sambil menonton Piala Dunia. Nikmat-nikmat seperti inilah yg kadang tidak kita sadari. Nikmat damai, tenang, dan penuh kebersamaan.

Bukan tidak mungkin, negara kita juga bisa mengalami seperti yang terjadi pada negara-negara tadi. Inilah peran kita bersama, untuk menjaga perdamain dan ketenangan, agar calon-calon keturunan anak-anak dan cucu-cucu kita nantinya bisa menikmati ketenangan yang juga kita rasakan hari ini. Sebab dunia berputar, ntah kapan giliran kita pada suatu saat dicabut kenikmatan ketenangan dan perdamaian ini.

Maka kurang nikmat apa jadi muslim Indonesia?
Semoga di bulan Ramadhan ini, negeri kita yang sudah “Baldatun Thoyyibatun” negeri yang baik untuk ditinggali ini, bisa bertambah baik dengan rahmat Alloh yang berwujud “Rabbun Ghafur”, ampunan Tuhan.
dalam (Ibrahim, ayat 7), Alloh berfirman...
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Melalui kultum ini saya mengingatkan terutama untuk pribadi saya sendiri dan semua jamaah, agar senantiasa bersyukur atas nikmat yang kita terima dengan terus berusaha mengikuti perintah dan menjauhi segala yg dilarang-Nya, dan tak lupa selain kita mendoakan diri sendiri, keluarga, teman, mari juga kita selipkan sepatah dua patah kalimat dalam doa kita untuk ketentraman, perdamaian, keamanan, dan kemajuan negara kita tercinta Indonesia.


Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Terima kasih.

==================+++==================

ingat ya ini kultum, jadi jangan lebih dari tujuh menit. ntar jamaahnya pada bosen, heee....
SELAMAT BERDAKWAH

Komentar