Buat Judul Penelitian Gimana Yah Bagusnya?
Memasuki akhir semester dua, diminta prodi untuk segera setor judul penelitian. Yahh, bingung deh tuh. Gak cuma saya saja yang bingung, teman-teman, bapak-bapak, emak-emak juga bingung tujuh keliling. Mikirin judul apa yang sekiranya cocok, mudah, dan cepat. hhaaa...Klo bisa cari yang enak kenapa dipersulit. Moto lama yang belum juga kadaluarsa.
Judul yang disetor minimal dua biji, maksimalnya tiga. Buat judul itu mudah-mudah gampang, dikit susahnya. Tinggal buat aja kan, bisa search di guugle, lihat2 penelitian kk tingkat, atau cari perkara di sekolah. Bagi kami yang full student tentu beda dengan bapak2 dan emak2 yang kuliah sambil kerja, dan jadi guru pula. hhee..Jadi beliau2 memang setiap harinya ngadepin siswa dan pembelajaran di kelas dan lain-lain. Beliau2 bisa angkat masalah di sekitarnya jadi judul, tidak terlalu sulit cari perkara memang. Hhaa...
Lain halnya kami yang full student, harus jeli2 lihat peluang. Saya tidak tahu pasti bagaiaman teman2 lainnya melahirkan sebuah, dua buah, hinga tiga buah judul. Saya pribadi sebagai bagian dari anggota full time student, tentu tidak bisa semudah itu ujug2 langsung datang ke sekolah untuk cari perkara. Bukan alumni, orang perantaun, dan harus ikuti alur birokrasi resmi. Yepp...jadi saya akan melahirkan sebuah judul dengan melakukan kajian teori yang lagi ngetren dan belum banyak penelitian tentang itu, lalu ditambah dengan kajian pada penelitian terdahulu. Yapps..lihat2 aja deh penelitian kakak tingat. Kalau masing dirasa kurang, kita bisa lari di jurnal online internasional, lari lagi ke jurnal punya kampus2 dalam negeri, juga kombinasi duet bareng si mbah guugle. Cukup efektif...
Beragam pertanyaan di kepala, harus gimana yah judulnya yang mudah, bagus, dan keren. Oh yaa, harus keren doong, dan satu lagi bermanfaat. Begitu banyak bayang2 judul, saya tulis di lembaran baru excel dan word. Satu judul dapat, tulis. Ada satu lagi tulis. Ada lagi, dan seterusnya sampai sebanyak2nya.
Gak sembarangan judul bisa ditulis, paling tidak masuk kategori baru "fresh" dan tidak pasaran. Oh iya, judulnya harus benar2 bisa dikerjakan di lokasi. Yaa, judulnya harus bisa diterapkan di skitaran Kota SKA.
Dapatlah saya judul, yang ketiganya akan menghasilkan sebuah produk "blog" terintegrasi antara guru dan siswa. Saat itu, seingat saya ada dua atau tiga judul gitu...tidak terlalu ingat. hhaa...tapi hampir mirip semua, hanya diubah pada beberapa variabel: model, metode, dan media.
Incaran saya memang pada pembuatan produk "blog". Tidak sia2 selama ini saya terus mengasah kemampuan untuk membuat website, karena pada kesempatan ini akan saya manfaatkan seoptimal mungkin....Produk yang nanti akan dihasilkan, dalam keyakinan saya akan menjadi yang pertama, ya minimal diantara teman2 seangkatan saya, prodi, atau di fakultas, dan kampus saya.
Hasil kajia singkat saya memang belum ada yang secara serius membuat dan mengelola edublog. Saya coba search di tempat mbah juga belum saya temukan, hanya blog2 biasa. Yeahh biasa...hhaa...produk blog saya nantinya akan terintegrasi, jadi memang bukan produk biasa. Ruarr biasa. Langkah awal dengan dibuatnya judul, maka harus diikuti dengan grand strategi. Yap, bukan sekedar bagaimana menyelesaikan tesis. Melainkan untuk apa selanjutnya produk yang telah dibuat tadi?
Judul yang disetor minimal dua biji, maksimalnya tiga. Buat judul itu mudah-mudah gampang, dikit susahnya. Tinggal buat aja kan, bisa search di guugle, lihat2 penelitian kk tingkat, atau cari perkara di sekolah. Bagi kami yang full student tentu beda dengan bapak2 dan emak2 yang kuliah sambil kerja, dan jadi guru pula. hhee..Jadi beliau2 memang setiap harinya ngadepin siswa dan pembelajaran di kelas dan lain-lain. Beliau2 bisa angkat masalah di sekitarnya jadi judul, tidak terlalu sulit cari perkara memang. Hhaa...
Lain halnya kami yang full student, harus jeli2 lihat peluang. Saya tidak tahu pasti bagaiaman teman2 lainnya melahirkan sebuah, dua buah, hinga tiga buah judul. Saya pribadi sebagai bagian dari anggota full time student, tentu tidak bisa semudah itu ujug2 langsung datang ke sekolah untuk cari perkara. Bukan alumni, orang perantaun, dan harus ikuti alur birokrasi resmi. Yepp...jadi saya akan melahirkan sebuah judul dengan melakukan kajian teori yang lagi ngetren dan belum banyak penelitian tentang itu, lalu ditambah dengan kajian pada penelitian terdahulu. Yapps..lihat2 aja deh penelitian kakak tingat. Kalau masing dirasa kurang, kita bisa lari di jurnal online internasional, lari lagi ke jurnal punya kampus2 dalam negeri, juga kombinasi duet bareng si mbah guugle. Cukup efektif...
Beragam pertanyaan di kepala, harus gimana yah judulnya yang mudah, bagus, dan keren. Oh yaa, harus keren doong, dan satu lagi bermanfaat. Begitu banyak bayang2 judul, saya tulis di lembaran baru excel dan word. Satu judul dapat, tulis. Ada satu lagi tulis. Ada lagi, dan seterusnya sampai sebanyak2nya.
Gak sembarangan judul bisa ditulis, paling tidak masuk kategori baru "fresh" dan tidak pasaran. Oh iya, judulnya harus benar2 bisa dikerjakan di lokasi. Yaa, judulnya harus bisa diterapkan di skitaran Kota SKA.
Dapatlah saya judul, yang ketiganya akan menghasilkan sebuah produk "blog" terintegrasi antara guru dan siswa. Saat itu, seingat saya ada dua atau tiga judul gitu...tidak terlalu ingat. hhaa...tapi hampir mirip semua, hanya diubah pada beberapa variabel: model, metode, dan media.
Incaran saya memang pada pembuatan produk "blog". Tidak sia2 selama ini saya terus mengasah kemampuan untuk membuat website, karena pada kesempatan ini akan saya manfaatkan seoptimal mungkin....Produk yang nanti akan dihasilkan, dalam keyakinan saya akan menjadi yang pertama, ya minimal diantara teman2 seangkatan saya, prodi, atau di fakultas, dan kampus saya.
Hasil kajia singkat saya memang belum ada yang secara serius membuat dan mengelola edublog. Saya coba search di tempat mbah juga belum saya temukan, hanya blog2 biasa. Yeahh biasa...hhaa...produk blog saya nantinya akan terintegrasi, jadi memang bukan produk biasa. Ruarr biasa. Langkah awal dengan dibuatnya judul, maka harus diikuti dengan grand strategi. Yap, bukan sekedar bagaimana menyelesaikan tesis. Melainkan untuk apa selanjutnya produk yang telah dibuat tadi?
Komentar
Posting Komentar