Diam dan Senyum Kecut

Kata orang diam itu emas, ntah bagian mana yang disebut emas. Bisa jadi sebuah pertanda bahwa lebih baik diam daripada ngomong tapi salah dan memalukan, atau lebih baik diam daripada bicara yang tidak-tidak. Bicara yang tidak jelas, atua bicara yang tidak ada artinya.
Masih banyak lagi kandungan di dalamnya. Akan lebih 'pas' lagi ketika diam ditambah dengan senyum kecut. Bukan sekecut jeruk mentah, hheee..tapi sekecut bau keringat..wkwkwk..silakan merasakan sendiri kecutnya keringat Anda sendiri.

Senyum kecut yang manis, ciiss...senyum doong..hhee..
Tenang aja, aku pasti senyum ditambah kecut ditambah diam, lebih baik seperti itu.
Itu sungguh sungguh menyenangkan, sebaiknya Anda mencoba..hhaaa..

Eh..jangan coba-coba..Anda tidak akan tahan dengna kecutnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini blogku

Waktu di netbookku menunjukkan pukul 11.36 WIB. Itu tepat dengan aku mengawali menulis blog baru yang sudah ku buat sekitar beberapa minggu yang lalu, dan baru hari ini aku mulai dan ingin aktif menulis. Saya dulu pernah ingin punya web pribadi dengan domain dotkom, tapi setelah dipikir-pikir lebih mudah ngeblog sajalah. Lebih awet jg, dan tentunya tidak ada biaya tambahan selain koneksi internet. Selamat siang smua pembaca hari ini, bisa jadi ini memang belum akan ada pembaca dalam waktu dekat ini. Karena saya akan mempublikasikan blog ini di jejaring sosial jikalau sudah banyak posting saya muat, kalau kosoong begini? haduh apa yang mau dibaca. Saya mempunyai tiga kata, yang bila digabungkan maka akan menjadi nama lengkapku dari lahir hingga hari ini. Tiga kata itu ialah Eko, Ari, dan Wijayanto. Saya tidak akan mengartikan satu persatu kata-kata itu, hanya mengenalkan inilah namaku. Kalian bisa panggil aku dengan satu atau gabungan beberapa kata diatas.
Baca selengkapnya