Pembantu Presiden dan Pilihan Balas Budi
Kemarin sekitar pukul 17.00 WIB Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan jajaran pembantunya, alias menteri-menterinya..ada 34 menteri dengan komposisi 8 wanita dan 26 pria, 15 dari partai dan 19 dari praktisi. Beberapa orang ada mengeluhkan jatah partai yang kelewat banyak? dan menagih janji non-transaksional. hhee..
Satu yang perlu diapresiasi dari kabinet tersebut, jumlah wanita yang banyak, banyak yang muda-muda, orang2 yang disaring lewat kpk & ppatk. Ada suatu kewajaran yang perlu kita terima bersama, wajar saja kita mencari orang-orang yang kita kenal, orang-orang yang sudah teruji, orang-orang yang sudah membantu kita untuk duduk bersama. Tentunya dengan SATU SYARAT, benar-benar AHLI dibidangnya. itu sajaaa..
Banyaknya menteri dai partai politik, itu sebgai ucapan terima kasih sudah ikut membantu dalam perjuangan politik. hhee... Sesuai dengan sistem politik di negara ini jg kan, ada legislatif dan eksekutif. Mereka para partai jg sudah membantu hingga sampai pada posisi sekarang.
Hal yang manusiawi jika kita mengajak reka-rekan kita yang telah membantu kita. SYARATNYA ya HARUS AHLI. Deal...itu ajahh..klo orang dekat gak ahli yaah jangan diangkat..sama aja bunuh diri.
Dalam menyusun kabinet pasti ada pertimbangan politis, sussah kalau gak gitu. Susah broo..hhaa..realistis aja dahh..yg penting kerjanya ntar..klo gak bagus..ganti..gk bagus lagi..ganti lagi..clear..Hhaaa...cari sampe yang bagus..mosok dari 250jt penduduk Indonesia kagka ada yang mangtaps kan..gk ada yang ahli dibidangnya...Saya yakin ada!!!
Begitu pula dengan kabinet yang lalu-lalu. Bukan berarti gak ada bedanya, tetap ada...Lihat aja komposisinya. Pos-pos menteri yang ditempati orang profesional dan orang partai.
Penempatan orang-orang partai diperlukan juga untuk menghadapi parlemen DPR.bukankah begitu..
Pertanyaannya adalah..
apakah kita sanggup tidak enak hati dengan orang-orang yang telah membantu kita mencapai posisi tertentu?
Satu yang perlu diapresiasi dari kabinet tersebut, jumlah wanita yang banyak, banyak yang muda-muda, orang2 yang disaring lewat kpk & ppatk. Ada suatu kewajaran yang perlu kita terima bersama, wajar saja kita mencari orang-orang yang kita kenal, orang-orang yang sudah teruji, orang-orang yang sudah membantu kita untuk duduk bersama. Tentunya dengan SATU SYARAT, benar-benar AHLI dibidangnya. itu sajaaa..
Banyaknya menteri dai partai politik, itu sebgai ucapan terima kasih sudah ikut membantu dalam perjuangan politik. hhee... Sesuai dengan sistem politik di negara ini jg kan, ada legislatif dan eksekutif. Mereka para partai jg sudah membantu hingga sampai pada posisi sekarang.
Hal yang manusiawi jika kita mengajak reka-rekan kita yang telah membantu kita. SYARATNYA ya HARUS AHLI. Deal...itu ajahh..klo orang dekat gak ahli yaah jangan diangkat..sama aja bunuh diri.
Dalam menyusun kabinet pasti ada pertimbangan politis, sussah kalau gak gitu. Susah broo..hhaa..realistis aja dahh..yg penting kerjanya ntar..klo gak bagus..ganti..gk bagus lagi..ganti lagi..clear..Hhaaa...cari sampe yang bagus..mosok dari 250jt penduduk Indonesia kagka ada yang mangtaps kan..gk ada yang ahli dibidangnya...Saya yakin ada!!!
Begitu pula dengan kabinet yang lalu-lalu. Bukan berarti gak ada bedanya, tetap ada...Lihat aja komposisinya. Pos-pos menteri yang ditempati orang profesional dan orang partai.
Penempatan orang-orang partai diperlukan juga untuk menghadapi parlemen DPR.bukankah begitu..
Pertanyaannya adalah..
apakah kita sanggup tidak enak hati dengan orang-orang yang telah membantu kita mencapai posisi tertentu?
Komentar
Posting Komentar